Penalaran
merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan
(natijah) yang berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan
pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan 'berpikir', dan bukan
hanya dengan 'perasaan' saja. Tidak semua kegiatan berpikir harus
menyandarkan diri pada penalaran. Tidak semua kegiatan berpikir harus
bersifat logis dan analitis. Penalaran juga merupakan
suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu
dalam menentukan kebenaran. Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk
menemukan pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi tiap
orang adalah tidak sama. Benar bagi kita, belum tentu bagi orang
lain, benar bagi orang lain, belum tentu bagi kita. Maka oleh sebab
itu, proses kegiatan berpikir untuk dapat menghasilkan pengetahuan
yang benar, itupun berbeda-beda. Dapat dikatakan bahwa tiap jalan
pikiran mempunyai apa yang disebut sebagai kriteria kebenaran.
Dan kriteria kebenaran ini merupakan landasan bagi proses
penemuan kebenaran tersebut.
Setiap
saat dalam hidup manusia, terutama dalam keadaan terjaga (tidak
tidur) pasti melakukan aktifitas berpikir. Berpikir tentang apapun,
mulai dari kehidupan, ekonomi, dan berbagai aspek lainnya. Saat
berpikir, mungkin akan muncul pikiran-pikiran di benak kita secara
acak yang biasanya tidak nyata. Berpikir seperti itulah yang sering
disebut melamun. Namun jika berpikir secara sadar dan pikiran-pikiran
muncul secara sistematis, tersusun dalam urutan yang saling
berhubungan dan bertujuan untuk mencapai atau mendapat kesimpulan,
itulah yang disebut dengan bernalar. Selain itu setiap
orang memiliki sel-sel otak yang bekerja menurut tugasnya
masing-masing. Salah satu pekerjaannya adalah berpikir. Setiap waktu,
manusia pasti berpikir kecuali saat sedang tidur. Proses berpikir
disebut juga dengan penalaran. Dalam penalaran, proporsi yang
dijadikan dasae penyimpulan disebut dengan premis (antesedens)
dan hasilnya/kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut dengan konsekuensi.
Penalaran
berasal dari kata nalar yang berarti pertimbangan baik dan buruk,
Penalaran merupakan proses berpikir yang membuahkan
pengetahuan. Dalam penalaran untuk mencapai kebenaran ilmiah terdapat
dua jenis cara penarikan kesimpulan, yaitu penalaran induktif dan
penalaran deduktif.
- Penalaran Induktif
Penalaran yang bertolak dari penyataan-pernyataan yang khusus dan
menghasilkan simpulan yang umum. Penalaran induktif terbagi menjadi
beberapa, yaitu:
- Generalisasi :
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai
sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum
- Analogi :
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai
sifat yang sama.
- Hubungan kausal :
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
- Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang sebaliknya dari
penalaran induktif. Deduksi adalah cara berpikir di mana dari
pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat
khusus. Penarikkan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan
pola berpikir yang dinamakan silogisme. Silogisme disusun dari dua
buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung
silogisme ini disebut sebagai premis yang kemudian dibedakan menjadi
:
- Premis mayor
- Premis minor
Tulisan ini diambil dari sumber :